welcome to the bill blog

Rabu, 22 Desember 2010

Gunung meletus

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

 Berbagai Tipe Gunung Berapi

  1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
  2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
  3. Gunung berapi maar

 Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
  • Suhu di sekitar gunung naik.
  • Mata air menjadi kering
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi
  • Hasil letusan gunung berapi
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

Cuaca Buruk di Seluruh Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi hujan deras disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia dalam pekan ini.

Di Sumatera bagian tengah dan Kalimantan Timur bagian utara, hujan deras yang disertai angin kencang dan petir itu diperkirakan terjadi pada 12-14 Mei 2009, serdangkan di Sumatera bagian selatan dan Papua bagian selatan antara 15 sampai 18 Mei 2009.

Selain itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga akan mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada Senin 11 Mei 2009 siang sampai menjelang malam. "Hujan disertai petir diperkirakan terjadi di Jakarta Timur, Kepulauan Seribu, Bekasi dan Bogor menjelang sore," kata prakirawan BMKG, Soenardi di Jakarta, Senin 11 Mei 2009, seperti dikutip laman Departemen Komunikasi dan Informatika.

BMKG juga memprediksi di kota besar Indonesia, hujan dengan intensitas ringan diperkirakan terjadi di Sumatera bagian utara dan tengah, Kalimantan bagian tengah dan selatan, sebagian besar Sulawesi, Papua bagian utara dan tengah, Maluku bagian selatan, Bali dan Nusa Tenggara serta sebagian besar Jawa.

Sementara di Sumatera bagian selatan, Pesisir Barat Sumatera bagian selatan, Sulawesi bagian tenggara dan selatan, Maluku bagian utara; Bali, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, Jawa Timur bagian utara dan timur serta Papua bagian barat dan selatan, intensitas hujan mencapai sedang.

Hujan hingga lebat akan melanda beberapa tempat di Pesisir Barat Sumatera bagian selatan; beberapa tempat di Jawa bagian barat, dan timur dan beberapa tempat di Papua bagian barat.

Untuk tinggi gelombang di perairan Indonesia, BMKG menyatakan Perairan timur Aceh, Perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTT, Laut Sawu, Laut Timor dan Laut Arafuru akan diterjang gelombang setinggi  2 sampai 3 meter.

Rabu, 08 Desember 2010

ELEKTROLIT DAN ELEKTROKIMIA



STANDAR KOMPETENSI
memahami konsep larutan elektrolit dan
elektrokimia
KOMPETENSI DASAR:
  1. Menerapkan konsep reaksi redoks dalam elektrokimia
  2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi berbagai larutan
  3. Membedakan larutan elektrolit dan non berbagai larutan
  4. Menggunakan satuan konsentrasi dalam membuat larutan
PENGERTIAN LARUTAN
  1. Campuran homogen dua zat atau lebih yang saling elektrolit
  2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi
v  melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik
SKEMA DASAR PENGGOONGAN LARUTAN
 
LARUTAN ELEKTROLIT
v  Mempunyai kemampuan menghantarkan arus listrik
v  Berdasarkan daya  ionisasi dibagi  menjadi
§  larutan  elektrolit, dapat  menghantarkan  arus  listrik
§  elektrolit  kuat
§  elektrolit lemah
§  larutan non elektrolit,
                tidak dapat menghantarkan arus listrik.
ELEKTROLIT KUAT
v  Mempunyai daya hantar arus listrik cukup kuat untuk terlihat alat peraga sederhana
v  Zat terlarut yang berada di dalam pelarut (air), bisa dibilang semuanya berubah menjadi ion
v  derajat ionisasi adalah satu  (α  =  1).
                Contoh :
    • Asam kuat: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3
    • Basa  kuat: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2
    • Garam dengan kelarutan  tinggi: NaCl, KCl, KI
ELEKTROLIT LEMAH
v  Menghantarkan  arus  listrik  dengan  daya yang  lemah
v  Masih terdeteksi meskipun lemah dengan alat peraga sederhana
v  Derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1)
v  Contoh :
§  Asam  lemah: CH3COOH,  HCN, H2CO3, H2S
§  Basa lemah:NH4OH, Ni(OH)2
§  Garam-garam yang sukar larut:AgCl, CaCrO4, PbI2
NON ELEKTROLIT
v  Tidak dapat menghantarkan  arus 
                listrik karena daya hantarnya sangat lemah
v  Tidak dapat terdeteksi dengan alat peraga sederhana
v  Larutan yang tidak terionisasi
                Contoh :
    • Larutan urea
    • Larutan sukrosa
    • Larutan glukosa


ELEKTROKIMIA
v  Merupakan aplikasi larutan elektrolit untuk memanfaatkan energi listrik
v  Bermula dari prinsip alat peraga sederhana hingga teknologi sel elektrokima terkini yang canggih dan komplek
v  Memanfaatkan berbagai zat elektrolit yang beragam dalam menghasilkan potensial
PRINSIP DASAR ELEKTROKIMIA
  1. Dua logam berbeda nilai potensial reduksi yang tercelup dalam larutan elektrolit kuat
  2. Satu sistem elektrokimia dinamakan sebagai sel
  3. Logam-logam tersebut dinamakan sebagai elektroda atau kutub elektroda
  4. Arus memasuki atau meninggalkan sel melalui kedua kutub
  5. Kutub pertama memiliki peran dalam proses pengikatan elektron(proses reduksi) disebut dengan katoda
  6. Katodamenarik ion-ion bermuatan positif atau kation.
  7. Kutub kedua berperan dalam pelepasan elektron (proses oksidasi) disebut anoda
  8. Anoda menarik ion-ion negatif atau anion dari larutan elektrolit

v  Penentuan potensial beberapa elektroda dengan elektroda baku SHE(elektroda hidrogen)
  

v  zat yang lebih mudah tereduksi dari elektroda standar hidrogen diberi harga potensial reduksi positif
v  zat yang lebih mudah sukar tereduksi dari dari elektroda standar hidrogen diberi harga potensial reduksi negatif
v  potensial reduksi (Eθ)= beda potensial suatu unsur terhadap elektroda hidrogen standar
v  Oksidator paling kuat adalah Au (unsur yang paling kuat menarik elektron)
v  Reduktor yang paling kuat adalah K (unsur yang paling mudah melepaskan elektron)
v  Potensial oksidasi merupakan kebalikan dari harga potensial reduksi
Berdasarkan tinjauan energi, sel
elektrokimia dibagi menjadi:
    • sel volta:
                sel yang menghasilkan energi  ketika terjadi reaksi atau reaksi   kimia menghasilkan energi
    • Sel elektrolisa:
                sel yang membutuhkan energi agar terjadi reaksi kimia didalamnya
SEL VOLTA
v  Energi yang dihasilkan berupa energi listrik
v  Reaksi yang berlangsung adalah reaksi redoks
v  Salah satu contohnya adalah batere
v  sel yang disusun oleh dua elektrode:
§  Zn yang dicelupkan dalam larutan ZnSO4 dan elektrode
§  Cu yang dicelupkan dalam larutan Cu SO4
v  Kedua larutan dipisahkan dinding yang berpori
v  Jika elektroda Zn dan Cu dihubungkan dengan kawat akan terjadi energi listrik
v  Elektron mengalir dari elektroda Zn (elektroda negatif) ke elektroda Cu (elektroda positif).




SEL ELEKTROLISA
v  Terjadinya reaksi kimia dengan adanya energi dari luar dalam bentuk potensial atau arus listrik
v  Reaksi yang berlangsung adalah reaksi redoks
v  katoda merupakan kutub negatif
v  anoda merupakan kutub positif
v  rus listrik dalam larutan dihantarkan oleh ion-ion
v  ion positif (kation) bergerak ke katoda (negatif) dimana terjadi reaksi reduksi
v  Ion negatif (anion) bergerak ke anoda (positif)dimana terjadi reaksi oksidasi.
SKEMA SEDERHANA SEL ELEKTROLISA

               SUMBER ENERGI LISTRIK