welcome to the bill blog

Rabu, 13 Juni 2012

Obesitas Juga Dipicu Faktor Genetis



alt
Obesitas terjadi karena ada gen yang bermutasi
Para ilmuwan yakin mereka telah menemukan mengapa mutasi pada satu gen tertentu dapat memicu obesitas.
Eksprimen dengan tikus menunjukkan bahwa pesan tubuh kepada otak untuk 'berhenti makan' tidak dapat diterima jika gen pada hewan tersebut telah bermutasi.
Peneltian yang dipublikasikan di jurnal Nature Medicine mengatakan bahwa mutasi gen mengganggu respon otak terhadap hormon pemicu nafsu makan.
Tim ilmuwan dari Pusat Medis Universitas Georgetown di Amerika Serikat berharap temuan mereka dapat membantu upaya-upaya baru untuk mengendalikan berat badan.
Banyak gen terkait dengan obesitas dan salah satunya adalah gen neurotropik yang terbukti berperan meningkatkan bobot tubuh dalam riset pada hewan dan manusia.
Namun sebelum penelitian ini dilakukan, masih belum diketahui penjelasan dari kaitan tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa tikus yang gennya telah bermutasi, mengonsumsi makanan 80% lebih banyak dari biasanya.
Sesudah makan, hormon seperti insulin dan leptin akan memberitahu otak bahwa tubuh telah kenyang dan kegiatan makan harus dihentikan namun pesan tersebut tidak sampai ke otak jika gen telah bermutasi.
Salah seorang ilmuwan Professor Baoji Xu mengatakan, "Jika ada masalah dengan gen, maka sel-sel otak tidak bisa berkomunikasi sehingga sinyal-sinyal dari leptin dan insulin menjadi tidak efektif serta nafsu makan berlebih."
Sedangkan Professor Sadaf Farooqi yang meneliti hubungan antara gen dan obesitas di Universitas Cambridge mengatakan terganggunya gen neurotropik mengarah pada obesitas yang parah.
"Gen memiliki peran yang sangat besar dan kadang disepelekan. Antara 40% hingga 70% perbedaan berat badan antara dua individu sebenarnya bersifat genetis."
Bagaimanapun dia memperingatkan bahwa penelitian terbaru ini hanya di kalangan tikus dan mutasi merupakan hal yang amat jarang terjadi dalam tubuh manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar