welcome to the bill blog

Rabu, 13 Juni 2012

Rokok dan Kepribadian


altRemaja yang telah berhenti merokok lebih sedikit melakukan tindakan impulsif (bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu) dan neurotik (kecemasan akibat ketakutan pada apa yang dibayangkannya sendiri) dibandingkan mereka yang merokok, menurut sebuah studi baru yang akan diterbitkan dalam jurnal Nicotine and Tobacco Research.
“Data menunjukkan bahwa kaum remaja yang merokok adalah impulsif,” kata Andrew Littlefield dari University of Missouri dalam siaran pers. “Itu berarti bahwa para remaja berusia sekitar 18 tahun itu seringkali bertindak tanpa banyak berpikir, dan mereka tidak peduli terhadap konsekuensi negatif jangka panjang dari tindakan mereka itu.
”Meskipun para remaja itu menyadari bahwa merokok buruk bagi kesehatan mereka, namun kebanyakan dari mereka cenderung tetap merokok. Dan, mereka yang menunjukkan penurunan besar dalam impulsifitas, adalah mereka yang memilih untuk berhenti merokok.
“Jika kita dapat memberitahukan efek dari berhenti merokok terhadap penurunan gejala impulsifitas itu, mungkin dapat membuat mereka (remaja) berpikir untuk mulai berhenti merokok,” kata Littlefield.
Para peneliti melakukan perbandingan pada orang rentang usia 18-35 tahun yang merokok, dengan orang-orang dalam kelompok usia yang sama yang telah berhenti merokok.
Mereka menemukan bahwa perokok memiliki impulsifitas dan tingkat neurotisisme yang lebih tinggi, dan juga bahwa orang berusia 18-25 tahun yang berhenti merokok menunjukkan perubahan terbesar dalam perilaku.
Namun pada orang yang lebih tua (di atas 25 tahun), perubahan kepribadian secara relatif tidak hanya dipengaruhi oleh rokok, namun juga faktor-faktor lain yang telah membentuk kebiasaan.
”Efek dari merokok biasanya akan muncul belakangan dalam rentang usia yang mempengaruhi kebiasaan, keinginan, kehilangan kontrol dan toleransi,” tambah Littlefield.  (Epochtime /osc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar