welcome to the bill blog

Rabu, 13 Juni 2012

Pengobatan Alternatif untuk Jerawat


alt
Seringkali orang dengan masalah jerawat mengatasinya dengan mengolesi gel, krim, dan lotion, konsumsi obat atau diet khusus harianBanyak orang percaya sekali dengan pengobatan jerawat alternatif. Namun American Academy of Dermatology memperingatkan bahwa cara ini belum terbukti efektif, dan beberapa bahkan mungkin berbahaya.  Bila anda membeli obat yang diminum atau dioles, perhatikan komposisinya. Ada yang mengandung lebih dari 200 kali jumlah selenium yang tercantum pada label. Hal ini menyebabkan reaksi beracun pada skala luas. American Academy of Dermatology juga menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa pola diet tertentu memiliki efek pada jerawat.
Bagi sekelompok orang, perawatan jerawat konvensional tidak selalu ampuh. Perawatan ini dapat juga menyebabkan efek samping mulai dari iritasi kulit hingga bayi terlahir cacat. Kekhawatiran lainnya adalah resistensi antibiotik, sebab antibiotik banyak digunakan pada perawatan jerawat konvensional. Sebuah studi di U.K. melaporkan bahwa lebih dari satu dari setiap dua pasien jerawat yang diobati dengan antibiotik, membawa strain resisten dari dua bakteri berbeda yang sering ditemukan pada kulit.

Pendukung pengobatan alternatif menekankan bahwa jerawat tidak diketahui pada masyarakat yang disebut "Zaman Batu". Di sisi lain, jerawat mempengaruhi hingga 95% remaja. Ini menunjukkan, kata mereka, bahwa pola makan mungkin menjadi faktor utama dalam perkembangan jerawat.
Ratusan pengobatan alternatif untuk jerawat dipromosikan di internet dan di tempat lain sebagai obat yang dikategorikan aman dan efektif. Namun, perawatan alternatif, tidak perlu diuji dan dibuktikan aman sebelum dijual online atau ditempatkan pada rak-rak toko. Jadi pastikan untuk membahas pro dan kontra dari setiap pengobatan alternatif dengan dokter anda atau dokter kulit sebelum memulai pengobatan.

Penelitian ini tidak konklusif, tetapi beberapa studi awal menunjukkan bahwa perawatan jerawat alami berikut mungkin menawarkan beberapa keuntungan.
Tea Tree Oil

Tea Tree Oil adalah minyak esensial yang diekstrak dari daun pohon tea tree yang aslinya berasal dari Australia. Ia telah lama disebut-sebut sebagai obat alternatif aman dan efektif untuk jerawat. Pada tahun 1990, peneliti mempelajari 124 pasien jerawat. Beberapa diobati dengan Tea Tree Oil 5% dalam gel berbasis air. Lainnya diobati dengan benzoil peroksida 5%, bahan yang ditemukan pada berbagai obat jerawat di pasaran.
Penelitian yang dikutip secara luas ini melaporkan bahwa Tea Tree Oil tidak bekerja secepat seperti benzoil peroksida. Namun, para peneliti mengatakan, penggunaannya menghasilkan pengurangan serupa pada luka jerawat setelah tiga bulan. Mereka juga melaporkan insiden efek samping  yang lebih rendah secara signifikan, seperti kekeringan, iritasi, gatal, dan kulit terasa terbakar.

Pengobatan Tea Tree Oil dianggap aman untuk kebanyakan orang dewasa. Namun, Ini bisa jadi memicu reaksi alergi kulit pada beberapa orang. Hal ini terutama terjadi jika Tea Tree Oil teroksidasi setelah terpapar di udara. Tea Tree Oil tidak boleh diminum. Hal ini dapat menyebabkan reaksi toksik mulai dari ruam sampai koma. Jauhkan dari jangkauan anak kecil dan pastikan kemasan tertutup rapat.
Vitex
Pengguna lain merekomendasikan perawatan yang telah disetujui oleh Komisi Jerman E. Komisi Jerman E adalah lembaga Eropa yang meneliti obat-obat herbal. Ini termasuk perawatan jerawat oral seperti:

Vitex, ekstrak tanaman alami yang digunakan untuk mengobati jerawat saat menstruasi dan juga punya kelebihan meningkatkan kesuburan wanita. . Diperkirakan Ia memberi efek positif pada hormon yang menstimulasi folikel dan kadar hormon LH pada kelenjar di bawah otak. Vitex dikatakan dapat meningkatkan tingkat progesteron dan mengurangi tingkat estrogen. Vitex tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil atau menyusui. Rekomendasi yang lain adalah Brewer’s yeast (ragi bir), yang memiliki efek antimikroba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar