welcome to the bill blog

Rabu, 13 Juni 2012

Pendeta Tao dan Serangga


alt
Ilustrasi
Ada seorang pendeta Tao yang sangat taat, pada tengah malam dia duduk pavilion sedang meditasi, disampingnya ada beberapa serangga sedang menjerit, suara mereka sangat bising.
Pendeta Tao ini lalu memikirkan bagaimana supaya dia tidak mendengar suara keributan tersebut, tetapi setelah mencoba berbagai cara dia gagal menjadi tenang, lalu dengan tidak sabaran dia membuka kedua matanya dan menghardik, ”Diam! Apakah kalian tidak melihat saya sedang bermeditasi?”
Sungguh heran, begitu dia menghardik dengan suara keras, serangga-serangga ini tidak mengeluarkan suara lagi, dia menjadi terkejut, tiba-tiba dia menyadari, hatinya harus tenang, tidak boleh marah.
Setelah hatinya tenang, timbul sebuah niat, “Mungkin, sekarang saya menyuruh serangga mengeluarkan suara, mungkin pikiran saya tidak akan dikacaukan lagi oleh suara jeritan mereka lagi.”
Dia memutuskan sesuai dengan niat pikirannya akan melakukannnya, lalu dengan perlahan-lahan dia berkata, “Menjeritlah kalian.” Tidak berapa lama kemudian, tanpa disadari, serangga-serangga disekelilingnya dengan serentak menjerit lagi.
Tetapi dia tidak merasa bising lagi, malahan dia merasa hatinya tenang dan santai. Dia menyadari, jika didalam hatinya terus memikirkan jeritan serangga-serangga tersebut, berusaha dengan keras menyuruh hatinya tenang, malahan akan terjadi sebaliknya.
Bukan di tempat yang tenang dan nyaman keinginan dan impian kita bisa tercapai, tetapi jika kita mempunyai sebuah kenyakinan dan hati yang tak tergoyah, terus bertahan dengan kenyakinan tersebut maka keingian bisa tercapai.
Ketika bergaul dengan sesama manusia, harus selalu melihat kekurangan diri sendiri dan berusaha semaksimal mungkin berubah kebiasaan buruk tersebut, belajarlah dan usahakan hati ini bisa tetap tenang menghadapi hal apapun, maka semua hal bisa diselesaikan dengan mudah dan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar